Seolah- Olah Dunia Tak Memiliki Mata

Adalah sebuah negeri di tepi laut Mediterranian memiliki perjalanan yang sangat panjang. Yang pada zaman Mesir Kuno disebut sebagai Gazzat atau Kota Anugerah. Yeah Gaza. Sebuah negeri dengan kepiluan yang dalam, yang menjerit dalam diam karena tiadalah "pintu" bagi mereka.
Mereka di dalam, menjadi subjek antara pejuang ataupun penjaga rumah Allah, Masjid Al - Aqsha namun juga menjadi korban atas kekejaman sebuah gerakan nasional yang diciptakan oleh bangsa Yahudi yang menginginkan terciptanya sebuah tanah air bagi bangsa mereka, yakni Tanah Israel. Gerakan nasional bangsa Yahudi ini dikenal dengan sebutan Zionisme.

Secara teologis menurut bangsa Yahudi, Zionis menganggap Palestine sebagai tanah mereka yakni sebagai tanah yang dijanjikan oleh Tuhan untuk satu bangsa yakni bangsa Yahudi. Sementara Palestine, secara historis mengungkapkan bahwa mereka telah berada di tanah tersebut sejak zaman Umar bin Khattab.

Okay kita tidak perlu berdebat kusir apalagi dilihat dari kacamata - kacamata yang berseberangan. Sekarang yang kita harus cermati lebih dalam adalah, sejak 15 Desember 2006 invasi Israel ke tanah Palestina hingga hari ini masih berlangsung.

Kekalahan Turkey Ustmaniyah dalam Perang Dunia I pada tahun 1918 sehingga wilayah Palestine diserahkan kepada Inggris adalah cikal bakal penderitaan rakyat Palestine. Diterbitkannya Deklarasi Balfour 1917 yang menyatakan dukungan untuk Yahudi melakukan pendirian suatu negara ditanah air Palestina. Sebegitu hebatnya dukungan dari Eropa terutama Inggris  memenangkan Perang Dunia I.

Dan lihatlah apa yang terjadi di Gaza sekarang dan bahkan Gaza diseibut - sebut sebagai "The World's Largest Open - Air Prison" dimana telah berdekade Israel telah mengontrol penuh Gaza baik secara darat, laut dan udara bahkan mereka telah melakukan regulasi yang nyata berkenaan dengan barang - barang yang masuk ataupun keluar dar Gaza. Inilah yang kita sebut dengan pemblokadean di Gaza.

Sangat menderita sekali rakyat di sana. Dan sebagai muslim, kita harus menaruh empati yang sangat tinggi karena mereka adalah saudara kita. Sesama Muslim.

Di Gaza sekarang mereka hanya bergantung kepada bantuan. Padahal bantuan yang datang sangat sulit sekali untuk masuk ke perbatasan. Dan seperti bergantung kepada keberuntungan untuk mendapatkan bantuan. Sungguh ironis. Mereka kekurangan makanan, fasilitas kesehatan, perihnya lebih dari 90 % air disana tidak baik untuk konsumsi.

Rumit sekali kita memikirkan bagaimana penyelesaian perang antara Israel dan Palestine. Mengapa? Karena kita tidak hanya melihat dari satu sisi saja. Ada sisi agama, sisi hukum, sisi politik bahkan sisi militer. Dan dalam percaturan dunia internasional kemampuan berdiplomatis itu sangat penting. Israel yang sudah jelas - jelas melakukan perang dan pendudukan secara sepihak atas Gaza dan melanggar hukum humaniter internasional hingga kini dianggap tidak melakukan kejahatan perang. Bahkan mendapat sokongan yang kuat dari Amerika Serikat. Buktinya mengakui Negara Israel dengan ibu kota Yerusalem.

Pengakuan sebuah negara itu sangat penting bagi sebuah negara ( pengakuan de jure )dengan tidak hanya memiliki bukti fisik seperti adanya wilayah, rakyat dan pemerintahan ( pengakuan de facto ).
Israel memanfaatkan ini untuk mengibarkan benderanya di tanah Palestina.

Sebagai rakyat Indonesia, sebagai bagian dari dunia yang sangat besar ini mungkin yang dapat saya lakukan hanyalah mengirimkan do'a agar saudara - saudara muslim di Gaza diberikan kebebasan dan perlindungan.

Namun ada point - point yang ingin saya utarakan yakni, adalah baik kiranya Fatah dan Hamas bersatu tidak lagi berseberangan untuk persatuan dan kedamaian di tanah Palestina. Setidaknya untuk melakukan perundingan. Melupakan insiden 2006 yang menyebabkan Hamas berkedudukan di Palestina. Sehinggan Israel tidak melihat lagi Hamas sebagai ancaman atau yang mereka katakan Hamas adalah bagian terorisme dunia.

Dan meningkatkan diplomasi itu juga paling penting, Karena sejatinya masalah dunia internasional bisa dilakukan secara diplomasi.

Tidak bisa menutup mata untuk kasus kemanusiaan apalagi sudah melanggar kebijaksanaan hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia.

Dan yang ingin menyalurkan bantuan silahkan ke

Rekening Donasi Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina Provinsi Riau.
Bank Syariah Mandiri Cabang Pekanbaru a/n KNRP Riau 7047466614

#flashwritingforGaza